Actually, sekarang gue udah menghabiskan 2 minggu sejak kedatangan gue dari Jakarta. Tapi yaaa baru kepikiran nulis sekarang aja hehe.
Alhamdulillahirabbilalamin, tanggal 16 Mei 2011 gue dinyatakan lulus dari SMA. Lalu, besoknya adalah pengumuman mengenai Jalur SNMPTN Undangan. Dan, dengan sangat bersyukur sambil nangis bersimbah darah (lebay), gue dinyatakan diterima lewat jalur undangan untuk dapat masuk di salah satu PTN favorit di Bandung. Thanks God, for the best present for my birthday you ever gave me :)
Seneng, seneng banget akhirnya cita-cita gue untuk ngekos tercapai. Pengen aja merasakan gimana rasanya jadi mahasiswa yang bisa ngatur-ngatur tentang kebutuhannya sendiri. Ngatur keuangan sendiri, ngatur kegiatan sendiri, dan sebagainya. Belum kepikiran sama gue kalo nantinya gue akan sangat merindukan rumah dan orang-orang yang ada di dalamnya. Pokoknya yang gue pikirkan hanyalah segalam macem barang-barang yang harus gue siapin untuk dibawa ke Bandung. Hari berganti hari, waktu kepergian gue semakin dekat (pergi ke Bandung maksudnya). Saat itu gue baru mulai ngerasa, Ya Allah, aku bakalan ga ketemu mama dan kakak-kakak dalam waktu yang lama lho. Disitu gue mulai bimbang, galau, dan segala macam sifat ababil lainnya. Gue menghabiskan saat-saat terakhir di rumah dengan bercanda-canda dan bermanja-manja sama kakak-kakak gue (just like usual). But something different aja kali ini. Gue juga baru kepikiran bakalan ninggalin pacar gue juga, it makes me sad enough to think about it.
On 23rd of June, gue caw ke Kota Kembang. With my mother and my stepfather, gue berangkat menuju kosan gue yang udah kita book jauh-jauh hari sebelumnya. Welcome to my lovely kosan! :)
Setelah melewati proses daftar ulang yang bikin kepala panas, ingus meler, bau ketek, muka bonyok, pantat tepos, dan berak-berak (bener-bener dah gue ngantri dari jam 7 pagi sampe jam setengah 6 sore!) gue kembali ke kosan untuk tidur satu malam setelah itu kembali ke Jekardah.
Ngapain lagi balik ke Jakarta?
Maksud gue kembali ke Jakarta adalah untuk menjadi pembela kebenaran dan menagih sebuah pertanggungjawaban! HAHAHA. Yak, gue langsung caw ke Cibubur, where my father lived, dan minta duit. Bukan duit hanya sekedar ongkos gue pergi ke Bandung, tapi lebih tepatnya gue menuntut minta dinafkahin. Gila men, bertahun-tahun lamanya bokap gue ga pernah ngenafkahin lagi, gue dan kakak gue cuma bergantung pada nyokap dan kakak2 gue yang lainnya lagi. Gue akhirnya pun meminta segala hak-hak gue karena dia udah berjanji sebelumnya (walaupun lebih sering diingkarin) bakalan jadi penanggung jawab seluruh kebutuhan kuliah dan biaya hidup gue di Bandung, apalagi sekarang nyokap dan kakak-kakak juga mempersiapkan keuangan untuk nantinya kakak gue yang kuliah di kedokteran akan menempuh masa koas. Jadi, my "dearest" father, please help me to finish my study. Dan seperti yang sudah diduga sebelumnya, bokap bilang nggak ada duit. Pengen mencak-mencak rasanya. Setelah ngomong blablala ini itu, dia akhirnya BERJANJI untuk ngasih uang bulanan SEMINGGU setelah gue tinggal di Bandung. Well, fortunately, THIS TIME, he kept his promise. Let's say, ALHAMDULILLAHI RABBIL ALAMIN :)
So, after one night in Cibubur, gue caw lagi ke Bandung. Nyokap gue nemenin gue selama 3 hari setelah itu pulang dan kembali bekerja. Malam pertama gue sendirian di kosan. Sepi. Krik krik. Malah temen sebelah gue pulang ke Jakarta pas wiken, makin krik krik. Baru deh berasa sendiriannya, hiks hikss gaenak juga ya ternyataaaa. Untungnya, gue dapet temen-temen baru yang bisa nemenin gue makan, cari DVD, dan sebagainya. Enaknya tinggal di Bandung, udaranya seger, adem, makanannya murah-murah, dan angkotnya murah, dibayar seribu juga gabakal diteriakin ama abangnya, hahahaha.
Kegiatan pra kuliah cukup menyenangkan. Yaaah, nothing special lah, ya berjalan begitu apa adanya sesuai jadwal. Cuma asik aja berasa jadi anak kuliahan, hehehe. Sambil mengisi waktu selama di Bandung, gue nyobain beberapa tempat-tempat makan dan pergi ke kawasan Dipati Ukur buat eli DVD buat ngisi waktu nganggur selama di kosan. Harganya murah 5 ribu, tapi ternyata yang bisa ke-play cuma satu, dua DVD lain yang gue beli kebaca, tapi gabisa ke-play. Ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur (?).
Ngomongin kosan udah, kegiatan di Bandung udah, hmm.. love life?
Ha Ha Ha. Jangan tanya deh. Awalnya, yaaa biasa aja, beberapa hari kemudian mulai kangen, kemudian mulai galau dan kangen maksimal, eeeh, si pacar akhirnya nyusul juga ke Bandung, setelah diumumkannya hasil SNMPTN Jalur Tulis dan dia diterima di kampus yang sama kayak gue. Waaaaah, bangga bangettt!! Seneng banget jugaaaaaaa!!! Selamat, selamat! :D Weekend kemarin, dia datang di Bandung bersama keluarga besarnya (haha, beneran semua ikut dari nyokap, adek, om, tante, sampe kakek) dengan tujuan mencari kosan. Gue langsung tunjuk ke daerah Cisitu, di mana kosan gue juga di daerah itu, hehe. Senangnya lagi, masih ada kosan kosong disitu, asik asik jadi deket deh :) Setelah mendapat kosan, kita semua makan terus gue diajak ke Kartika Sari, lumayan dapet Banana Roll dari mamanya, hehe :p Abis temu kangen yang singkat, yaaa udah, mereka pulang dan gue kembali jadi anak kosan.
Minggu berikutnya gue di Bandung, yang tidak lain adalah minggu ini, perasaan gue menjadi... aneh. Gue jadi makin sering bete-bete gajelas, bosen-bosen tanpa sebab, dan malah jadi pengen sendiri. I don't know, but... I feel like I'm bored with this stuff. Talking about the same topic at the phone everyday, nothing new. Gue juga gatau kenapa hal-hal yang menarik untuk diomongin tuh kayaknya ga ada aja gitu. And also, I must exactly telling him where I was going, with whom I was going, and make him sure that I don't go anywhere with boys. Hello? Yeah, I know you feel worried about me, but I wanna make friends, too! Don't say that I haven't tell you about this, I DID. But you just keep doing it. For your information, I haven't go anywhere with boys, you should know, so don't, DON'T, worry about this anymore. I'll keep your trust, you trust me, don't you?
Gue gatau kenapa, lo udah begitu baik ke gue, mau sabar ngadepin gue yang bete2 mulu gajelas kayak gini, tapi yang bener-bener gue rasakan sekarang ya, bosan. Semuanya yang dilakuin itu terlalu sama, I don't know how to explain it, but I think I really need to be on my own. Sorry if I've being a boring and weird person, but this is how I feel. Maybe when we meet two weeks later, everything will be just fine. Gue bisa dibilang egois memang, mungkin gue kesannya ga mengerti lo, tapi gue cuma ingin nenangin diri gue dan mencoba untuk tau sebenernya gue ini kenapa sih. Gue juga ga pengen jadi begini tapi ya ini yang gue rasain. Walaupun lo nanya ke gue apa yang terjadi sama gue, gue juga gabakal bisa ngejawabnya. I DON'T KNOW. Period.
Darling, I'm really happy to know that you will go to the same college with me, I'm also happy to know that I will always see you when you're here, I'm also appreciate your patience, your sweet talks, your stories, your text, your every phone calls, your attention, and all the things that I've mention in my previous post, but I'm sorry, now please let me on my own first. I need to calm down, you need that too. Just texting only as needed. Let me figure this out. Thank you for your understandings. I love you.
Oke, sekian ceritanya udah lengkap, kan? Semua campur aduk disini. Semua perasaan gue udah tertumpah disini. That's it! That's all I've got to say. I'll be right back with a new story, I hope it will be a better story than this. Keep smiling! Be tough! :) \(^_^)/